Rabu, 24 Maret 2010

supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru dalam mengajar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan salah satunya terletak di ujung tombak pelaksana, yaitu kepala sekolah dan guru karena SDM menjadi sumber penentu sukses pengelolaan pendidikan di sekolah. Pendidikan merupakan suatu program yang dapat menyiapkan dan mengatur arah perkembangan masyarakat di masa depan. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas mengajar guru, banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah tanggung jawab kepala sekolah dalam bidang supervisi, sebab kepala sekolah merupakan orang yang berperan penting dalam mengatur aktivitas proses belajar mengajar. Selain itu kepala sekolah juga bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan segala jenis dan bentuk peraturan atau tata tertib yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun oleh siswa di lingkungan sekolah. Baik dan tidaknya proses pendidikan di sekolah ditentukan oleh supervisi kepala sekolah, sebab kepala sekolah merupakan orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatunya yang terjadi di sekolah tersebut.
Usaha untuk meningkatkan pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan cara meningkatkan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui rapat-rapat, diskusi, seminar, observasi kelas, penataran, perpustakaan, dsb. Kegiatan-kegiatan yang demikian ini dapat digolongkan pada kegiatan supervisi. Oleh karena itu, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai supervisor pendidikan (Lazaruth,1984:21).
Baardman, Douglass dan Bent (dalam Lazaruth, 1984) supervisi merupakan kegiatan atau usaha untuk merangsang, mengkoordinir, dan membimbing pertumbuhan guru-guru sehingga lebih dapat memahami dan lebih efektif penampilanya dalam proses belajar mengajar dan dengan demikian mereka akan mampu membimbing dan merangsang pertumbuhan murid-muridnya untuk dapat berpartisipasi secara ”intelligent” dalam masyarakat modern sekarang. Wiles (dalam Lazaruth, 1984) supervisi merupakan rangsangan bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada guru-guru agar mereka makin berkembang kemampuan profesionalnya sehingga situasi belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. Soewadji mengatakan, supervisi merupakan rangsangan bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada guru-guru agar mereka makin berkembang kemampuan profesionalnya sehingga situasi belajar mengajar makin menjadi efektif dan efisien (Lazaruth,1984:41-42).
Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang memiliki peranan sangat besar dalam pengembangan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian, sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan / sekolah. Di samping itu kepala sekolah juga harus mampu membangkitkan semangat kerja yang tinggi (Drs. Soewadji Lazaruth 1984 : 60).
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Kinerja guru dalam mengajar akan optimal, jika kepala sekolah dapat mengatur dan membimbing guru-guru secara baik. Sehingga para guru dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan guru sehingga tidak ada keluhan dalam menjalankan tugas dan kewajiban sehari-hari, harus menunjukkan kewibawaannya sehari-hari, sehingga dapat diteladani dan dipatuhi oleh para guru (http://pengaruh-kepemimpinan-kepala-sekolah-terhadap-kinerja-guru-di-sekolah-).
Berdasarkan teori di atas maka salah satu tugas kepala selah adalah memberikan supervisi kepada guru. Dengan adanya supervisi diharapkan kinerja guru terutama dalam mengajar akan meningkat.
Pada kenyataannya banyak guru yang memiliki kinerja belum maksimal. Misalnya guru membuat RPP, Laporan Penilaian, dan membuat administrasi kelas ketika akan di supervisi. Di luar itu guru tidak melaksanakan hal tersebut. Begitu pula dalam hal mengajar, cara guru mengajar ketika disupervisi berbeda dengan bagaimana cara guru mengajar disetiap harinya.
Dari beberapa masalah di atas maka penulis tertarik untuk meneliti seberapa signifikan hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Adakah hubungan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun hal yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui hubungan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pendidikan dan memberikan sumbangsih teoritis pada dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan Hubungan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru dalam Mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.
Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Diharapkan dapat menjalankan peranannya sebagai supervisor secara sungguh-sungguh agar dapat menungkatkan kinerja guru dalam mengajar.
b. Bagi Guru
Diharapkan selalu meningkatkan kinerjanya dalam mengajar walaupun pada saat disupervisi atau tidak.

Rabu, 16 Desember 2009

Didik_UKSW


didik, andre, anas, afif

pelepasan PKM di SD Salatiga 02

Didik Setyadi

semasa kecil

Jumat, 11 Desember 2009

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS BANGAU KECAMATAN TUNTANG

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS BANGAU KECAMATAN TUNTANG

Disusun Dalam Rangka Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Penelitian Inovasi Pendidikan

Semester VII

UKSW4

Oleh:

DIDIK SETYADI

292006017

S1 – PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu program yang dapat menyiapkan dan mengatur arah perkembangan masyarakat di masa depan. Pendidikan dalam konsep pengembangan masyarakat merupakan dinamisasi dalam pengembangan manusia yang beradab. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas mengajar guru, banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah kinerja kepala sekolah, sebab kepala sekolah merupakan orang yang berperan penting dalam mengatur aktivitas proses belajar mengajar. Selain itu kepala sekolah juga bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan segala jenis dan bentuk peraturan atau tata tertib yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun oleh siswa di lingkungan sekolah. Baik dan tidaknya proses pendidikan di sekolah ditentukan oleh kinerja kepala sekolah, sebab kepala sekolah merupakan orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatunya yang terjadi di sekolah tersebut.

Untuk itu bagaimana model, cara, dan metode yang diterapkan oleh kepala sekolah melalui kinerjanya akan mempengaruhi para guru dalam mengajar. Efektivitas guru dalam mengajar akan optimal, jika kepala sekolah dapat mengatur dan membimbing guru-guru secara baik. Sehingga para guru dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan guru sehingga tidak ada keluhan dalam menjalankan tugas dan kewajiban sehari-hari, harus menunjukkan kewibawaannya sehari-hari, sehingga dapat diteladani dan dipatuhi oleh para guru (http://pengaruh-kepemimpinan-kepala-sekolah-terhadap-kinerja-guru-di-sekolah-).

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang memiliki peranan sangat besar dalam pengembangan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian, sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan / sekolah. Di samping itu kepala sekolah juga harus mampu membangkitkan semangat kerja yang tinggi (Drs. Soewadji Lazaruth 1984 : 60).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan gambaran dan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah adalah:

  1. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas guru dalam mengajar
  2. Mengapa efektivitas guru dalam mengajar perlu ditingkatkan ?
  3. Apakah kinerja kepala sekolah yang baik sangat menentukan efektivitas guru dalam mengajar ?
  4. Bagaimana jadinya jika kinerja kepala sekolah rendah ?
  5. Apakah kepala sekolah sepenuhnya sudah memberikan motivasi kepada guru ?
  6. Kurangnya kinerja kepala sekolah dalam memimpin guru/staf dapat berdampak terhadap efektivitas guru dalam mengajar ?
  7. Bagaimana caranya agar efektivitas guru dalam mengajar dapat meningkat ?
  8. Apa yang harus dilakukan kepala sekolah agar efektivitas guru dalam mengajar meningkat ?

C. Pembatasan Masalah

Dikarenakan kemampuan dan keterbatasan waktu yang tersedia bagi peneliti serta untuk pemokusan masalah penelitian ini, maka masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut:

  1. Kinerja kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.
  2. Efektivitas guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.
  3. Pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap efektivitas guru dalam mengajar.
  4. Kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?

2. Bagaimana efektifitas guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?

3. Adakah pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap efektivitas guru dalam mengajar ?

4. Kendala apa saja yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun hal yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kinerja kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?

2. Untuk mengetahui efektifitas guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?

3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap efektivitas guru dalam mengajar ?

4. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang ?

F. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pendidikan dan memberikan sumbangsih teoritis pada dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Guru dalam Mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang.

  1. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Dapat meningkatkan kinerjanya sebagai sosok kepala sekolah. Karena jika kinerja seorang kepala sekolah itu baik, tentu wibawa sebagai kepala sekolah akan diteladani dan ditiru oleh stafnya di sekolah. Sebab perhatian dan kepedulian kepala sekolah dapat mempengaruhi efektifitas guru dalam mengajar terutama dalam metode-metode yang disampaikan untuk meningkatkan cara mengajar yang efektif.

b. Bagi Guru

Dapat meningkatkan efektifitasnya dalam mengajar. Seorang guru yang profesional adalah mampu menuangkan ide-ide barunya dalam mengajar, memiliki komitmen yang tinggi, menyerap apa saja ilmu-ilmu maupun metode-metode yang didapat dari luar (dari kepala sekolahnya) dan mengolahnya, dan menyakini kepercayaan yang ada dalam dirinya.

c. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan cara belajarnya menjadi lebih baik. Karena siswa mampu menyarap penjelasan dari gurunya. Jika metode yang dipakai guru mudah dicerna oleh sisiwa, tentu mempengaruhi prestasi siswa.

d. Bagi Lembaga Pendidikan (Sekolah)

Dapat membina hubungan sekolah dan masyarakat. Apabila kinerja kepala sekolah dan stafnya baik, tentu dampak yang muncul adalah perhatian dari sekolah lain dan daya tarik serta minat masyarakat terhadap sekolah tersebut meningkat. Karena kita ketahui sekolah yang mutu pendidikan dan kinerja sekolahnya baik, akan menarik perhatian masyarakat.

e. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menambah pengalaman, melatih daya nalar dan mengsah intelektualitas peneliti. Juga sebagai bukti dan implimentasi dari ilmu yang di terima di bangku kuliah, sekaligus untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1).


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kinerja Kepala Sekolah

Kepala sekolah sangat berpengaruh di lingkungan sekolah, terutama terhadap guru dan stafnya. Tugas utama kepala sekolah adalah mendorong para guru dan staf administrasi untuk mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan sekolah yang dikehendaki.

a. Hakekat Kepala Sekolah

Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Seorang kepala sekolah harus mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif yang baik untuk meningkatkan mutu sekolah.


b. Hakekat Kinerja

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi.

c. Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah

Kepala sekolah memiliki peran yang sangat besar. Kepala Sekolah mempunyai kinerja serta merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk selalu meningkatkan efektifitas kinerjanya.

2. Kinerja Guru

a. Hakikat Guru

Dalam pengertian umum, guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

b. Mengajar

Mengajar adalah memberikan kepada seseorang sebuah ilmu atau kemampuan yang kita miliki (Oktovianus Pogau; 2008 ). Mengajar juga merupakan sebuah pengabdian, sebagai contoh seorang guru mengajarkan ilmunya kepada peserta didik karena demi pengabdianya kepada bangsa dan negara.

c. Kinerja Guru

Dalam perspektif manajemen, agar kinerja guru dapat selalu ditingkatkan dan mencapai standar tertentu, maka dibutuhkan suatu manajemen kinerja (performance management). (Robert Bacal ; 2001).


B. Kerangka Berfikir

Dalam perannya, kinerja seorang kepala sekolah harus mampu untuk mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan yaitu guru dan fasilitas kerja yang akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah. Guru memiliki tugas sebagai pengajar yang melakukan transfer pengetahuan. Selain itu, guru juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.


C. Hipotesis Tindakan

1. Adanya hubungan antara kinerja kepala sekolah dengan kinerja guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang

2. Adanya pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam mengajar di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang

3. Adanya upaya peningkatan kinerja guru mngajar melalui kinerja kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

  1. Waktu Penelitian

Penyusunan proposal dilakukan peneliti dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2009. Pengumpulan data dilakukan pada November 2009 di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

  1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Gugus Bangau Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Yang terdiri atas SD Negeri Candirejo 01, SD Negeri Candirejo 02, SD Negeri Sraten 01, SD Negeri Sraten 02, dan SD Negeri Jombor.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (1997:108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:109) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam buku statistik kadang–kadang terdapat rumus untuk menentukan perkiraan besarnya sampel. Sebagai patokan maka, apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi.

C. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:107) sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, sumber datanya adalah kepala sekolah SD Negeri di Gugus Bangau Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dan guru-guru SD Negeri di Gugus Bangau Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 48 guru pengajar.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

  1. Metode Angket/ Kuesioner

Suharsimi Arikunto (1997:128) adalah metode yang memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:206) Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa barang-barang fisik.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk menguji keampuhan instrumen yang kita gunakan untuk penelitian ada dua persyaratan penting yang harus dipenuhi yaitu valid dan reliabel. Dapat digambarkan sebagai berikut.








1. Uji Validitas

Suharsimi (1997:143) validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

2. Uji Reliabilitas


Kisi-kisi merupakan sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun (Suharsimi,1997:138).

Kisi-kisi kinerja kepala sekolah

No.

Variabel penelitian

Indikator

No. pertan

1.

Kinerja kepala sekolah



Kisi-kisi efektifitas guru dalam mengajar

No.

Variabel penelitian

Indikator

No. pertan

1.

Efektifitas guru dalam mengajar



Angket Kinerja Kepala Sekolah

Nama :

NIP. :

Berikanlah tanda centang (V) pada kolom pilihan anda.

No.

Objek Kinerja

SS

S

KS

TS

1.

Kepala sekolah berahklak mulia, dan menjadi teladan bagi komunitas sekolah





2.

Dalam menjalankan tugasnya, memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin





3.

Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan dirinya sebagai kepala sekolah





4.

Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi





5.

Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah





6.

Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan





7.

Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan





8.

Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan





9.

Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal





10.

Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju pembelajaran yang efektif





11.

Menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran





12.

Mengelola guru dan staf dalam pemberdayaan SDM secara optimal





13.

Mengelola sarana dan prasarana yang ada di sekolah





14.

Mengelola peserta didik dalam penerimaan, penempatan, dan pengembangan kapasitas peserta didik





15.

Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran





16.

Melakukan inovasi dalam pembelajaran





17.

Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru





18.

Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik yang tepat





19.

Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam peningkatan profesionalisme guru





20.

Memiliki kepekaan terhadap guru dan kelompokmlain di sekolah





Keterangan :


SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju